Mengejutkan! Blak-blakan Komnas HAM Sebut Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ikut Tembak Brigadir J

- Sabtu, 10 September 2022 | 19:42 WIB
Mengejutkan! Blak-blakan Komnas HAM Sebut Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ikut Tembak Brigadir J

Selain itu Komnas HAM selama ini telah mencurigai ada penembak lain selain dari Bharada E dan Ferdy Sambo. Namun hal itu belum dapat dipastikan. Bahkan Bripka RR telah memberikan pengakuan kalau dirinya tidak turut melakukan penembakan.

Rosi juga mempertanyakan soal ada dua versi penembakan dalam proses rekonstruksi kemarin. Sambo tidak mengakui jika dirinya ikut menembak Brigadir J, hanya memberikan perintah kepada Bharada E.

Tapi di sisi lain, Bharada E mengaku kalau dirinya melihat Ferdy Sambo ikut turut melakukan penembakan terhadap Brigadir J.

"FS mengatakan dia bilang hanya memerintah dan tak menembak, tapi kita menemukan bukti-bukti dari autopsi maupun autopsi ulang, dan maupun uji balistik bahwa jenis peluru yang ditembakkan ke Brigadir J bukan satu. Karena itu tidak mungkin dari satu senjata api, tapi pasti lebih dari satu senjata," beber Taufan.

Kemudian Rosi menanyakan kembali kepada Ketua Komnas HAM Taufan Damanik, soal kemungkinan ada lebih dari satu senjata lain dalam penembakan tersebut

"Bisa jadi lebih dari dua senjata?".

"Bisa juga, makanya saya munculkan juga misalnya kemungkinan ada pihak ketiga yang menembak" terang Taufan.

Kendati demikian Taufan belum bisa memastikan soal kecurigaan adanya penambak lain dalam kematian Brigadir J.

"Tapi sekali lagi, saya ingin penyidik juga mendalami kemungkinan adanya pihak ketiga yang melakukan penembakan. Kuat dugaan iya, tapi saya belum bisa memastikan siapa ya. Pasti salah satu di antara yang ada di situ, termasuk Kuwat dan Putri," kata Taufan.

Maka dari itu, Taufan berharap pihak penyidik bisa lebih mendalami secara jauh dan menemukan alat bukti yang bisa diyakini oleh semua pihak.

"Karena Saya katakan juga berkali-kali, saya belum begitu meyakini konstruksi peristiwa yang dibuat oleh penyidik sekarang, karena masih sangat tergantung dari keterangan demi keterangan. Mestinya itu didukung dengan alat bukti yang lain untuk memastikan peristiwa yang terjadi sebenarnya," jelasĀ  Taufan.

Sumber: NewsWorthy

Halaman:

Komentar

Terpopuler