Gildas pun menjelaskan bahwa ada banyak bagian yang perlu timnya telusuri karena dibalik ekosistem tersebut tidak hanya dilakukan oleh satu orang.
“Jadi yang menemukan celah keamanan ada orang lain, yang mengeksploitasi orang lain, yang kemudian menggunakan akun mencuri data orang lain, yang menjual data orang lain. Itu secara umum ekosistemnya seperti itu,” terangnya.
Baca Juga: Waduh, Mungkinkah Hacker Bjorka Adalah 'Bentukan' Dari Pemerintah Untuk Mengalihkan Isu Ini?
Ia pun menjelaskan bahwa dark web bisa diibaratkan sebagai gunung es, di mana website tersebut diibaratkan sebagai bagian paling bawah dari gunung es.
“Isinya 90 persen itu penjahat atau aparat penegak hukum atau kami-kami yang ikut melakukan investigasi atau research terkait cyber security,” jelas Gildas.
Sumber: kontenjatim.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid