Tak hanya itu, sambungnya, Indonesia juga berhasil menekan angka inflasi dibanding negara-negara lainnya. Kenaikan inflasi Indonesia saat ini, lanjut Jokowi, hanya berada dalam kisaran 4,9 persen.
Inflasi juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen. Jauh di bawah inflasi negara negara maju yang berada di sekitar 9 persen. Bahkan, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp106 triliun," ungkap Jokowi.
Baca Juga: Ternyata Benar.. Diduga Tak Akan Diproses Hukum, Eko Kuntadhi Datang ke Ponpes Lirboyo: Bakal Muncul Lagi Penginaan Orang yang Semena-mena!
Sedangkan, baru-baru ini, jelang harga BBM melonjak, Jokowi menegaskan bahwa kenaikan BBM juga dialami oleh negara lain akibat tekanan ekonomi. Jokowi juga menjelaskan bahwa subsidi yang diberikan pemerintah untuk BBM awalnya hanya Rp152 triliun. Saat ini, sudah melompat tiga kali hingga menjadi Rp502,4 triliun. Setelah dikalkulasi lebih detil kuota subsidinya hanya untuk 23 juta kiloliter Pertalite dan 15,1 juta kiloliter Solar.
"Dan setelah di kalkulasi ini hanya bisa sampai pada awal Oktober, kalau sampai akhir tahun sampai akhir Desember kebutuhan kita menjadi 29,1 juta kiloliter untuk Pertalite dan 17,4 kiloliter untuk solar ini estimasi akan kurang," tutur Jokowi.
"Sehingga akan muncul lagi tambahan kebutuhan subsidi sebesar Rp195 triliun, artinya total kalau kita lakukan itu bisa sampai Rp700 triliun, uangnya dari mana? nggak mampu APBN kita. Oleh sebab itu, kemarin ada penyesuaian harga BBM," imbuh Jokowi.
Masih percaya ? https://t.co/X4cIiMMetX
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid