Angka tersebut merangkak naik hingga ke angka 72,3 persen bulan lalu. Namun, angka tersebut langsung jatuh setelah pemerintah mengurangi subsidi BBM.
Penurunan tingkat kepuasan publik itu bersamaan dengan penolakan kenaikan BBM di masyarakat. Burhan menyebut mayoritas masyarakat menolak kebijakan tersebut.
Baca Juga: Jokowi Sebut 2024 Tak Ada Lagi Orang Miskin, Eh Soal Harga BBM Naik Diungkit: Malah Dibilang untuk Sejahtera Rakyat, Pembodohan Publik!
"Kondisi perekonomian dinilai memburuk terutama karena keputusan pemerintah untuk mengurangi subsidi sehingga harga BBM harus naik, mayoritas warga menentang kebijakan tersebut, 71,5 persen," tandas Burhan.
Sebagai informasi, dikutip dari CNN, survei tersebut dilakukan pada 5-10 September 2022 dengan melibatkan 1.215 orang responden. Ambang batas kesalahan surbeo ini kurang plus-minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Fitnah ini. Mana mgkn anjlok. ???? https://t.co/nAiedjo4AC
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid