Bambang mengatakan investor umumnya akan mendatangi lokasi investasi untuk membuat studi kelayakan sebelum mengirimkan rencana bisnis. Sedangkan pemerintah akan membenahi segala macam perizinan.
"Kami diminta mempercepat proses-proses ini agar apa yang diinginkan investor di lapangan sesuai dengan koridor perundangan yang berlaku," kata Bambang.
Sebagai informasi, total biaya pembangunan IKN diperkirakan mencapai Rp 466 triliun dengan dana dari APBN kurang dari 20%. Sementara lebih dari 80% pembiayaan ibu kota baru akan melalui skema KPBU, investasi swasta, maupun BUMN dan BUMD.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan investasi baru akan masuk setelah infrastruktur dasar dibangun. Oleh karena itu, pemerintah kini sedang membuat mekanisme pembelian harga tanah agar investasi di IKN dapat terealisasi.
"Ruangnya itu sudah ada. Sekarang lagi negosiasi harga, tinggal sedikit lagi rampung lah," kata Bahlil.
Bahlil mencatat beberapa investor yang sedang diajak negosiasi berasal dari Korea Selatan, Cina, Uni Emirat Arab, dan Singapura. Selain itu, Bahlil menyampaikan ada beberapa investor dari Eropa dan pengusaha lokal yang menyampaikan minat.
Sumber: katadata.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid