Wujud kerja sama ini merupakan komitmen PLN komitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri khususnya, di sektor industri dalam penggunaan tenaga listrik. Hingga saat ini, PLN siap mendukung pertumbuhan sektor industri dengan kecukupan daya mampu sistem sebesar 10.138 MW dengan cadangan sebesar 3.258 MW.
General Manager PLN UID Jatim, Lasiran secara tegas mengatakan, melalui perjanjian kerja sama tersebut, PT Tjiwi Kimia telah berhasil mengurangi pemakaian dari pembangkit sendiri sebesar 30 MW dari total kapasitas 230 MW dengan berlangganan PLN daya 100 MVA dan durasi kerja sama menjadi tiga (3) tahun dari sebelumnya hanya satu (1) tahun. Sementara PT Sasa Inti dengan berlangganan PLN 25 MVA akan mengurangi penggunaan pembangkit sendiri sebesar 6 MW dari total kapasitas 12 MW selama satu tahun.
“Langkah ini merupakan kelanjutan kerja sama PLN dan PT Tjiwi Kimia pada program Incentive Captive Acquisition atau akuisisi beban listrik sejak tahun 2021. Melalui layanan ini, pelanggan yang memiliki captive power untuk memenuhi kebutuhan listrik, dapat beralih untuk mendapatkan pasokan listrik secara penuh dari PLN,” terang Lasiran usai penandatanganan kerjasama Progressive Captive Power Acquisition dan Renewable Energy Certificate di Surabaya kemarin.
“Peningkatan kerja sama antara PLN dan PT Tjiwi Kimia serta PT Sasa Inti ini merupakan bukti dari kualitas pelayanan yang prima dari PLN untuk pelanggan industri di Jatim ," sambung Lasiran.
Sementara itu , Gijan Ongkoredjo yang mewakili Direktur Utama Tjiwi Kimia menegaskan, kerjasama ini merupakan salah satu wujud sinergi nyata antara PLN dengan industri bubur kertas dan kertas, dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan industri dalam negeri pasca pandemi.
"Selain kerja sama tersebut, perusahaan kami turut berkomitmen mendukung penggunaan green energy melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC) PLN selama dua tahun sebanyak 174.285 unit. Pencapaian ini kedepannya akan digunakan untuk mengembangkan kapasitas pembangkit EBT di Indonesia guna mencapai target nasional energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 nantinya," ujar Gijan Ongkoredjo
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid