TRIBUNJABAR.ID - Kisah viral Viky, seorang� siswa SMA yang hampir pingsan karena kelelahan berjalan kaki hingga 16 Km demi bersekolah, kini berbuntut kejanggalan.
Ternyata warga yang tinggal di kawasan tempat tinggal Viky mengungkap adanya dugaan beberapa kejanggalan.
Berikut�TribunWow.com�rangkum dari�Tribun Jakarta�dan�Tribunnews.com�soal kejanggalan cerita Viky, siswa SMA yang viral jalan kaki 16 km:
1. Jadi Juru Parkir
Terbaru, pengakuan Viky yang rela menjadi juru parkir untuk membantu ekonomi keluarganya, diragukan keasliannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Tokoh Lingkungan yang enggan disebut namanya di kediaman Viky tinggal, Jalan RE Martadinata, RT 02/05, Cipayung, Ciputat,�Tangerang Selatan.
"Kemarin dia juga bilang parkir. Kalau parkir dia parkir di mana? dekat rumahnya ada minimarket tapi dia tidak ada markir di situ," katanya lewat sambungan telepon, Jumat (26/05/2023) seperti dikutip dari�Tribun Jakarta.
Ia juga mengatakan bahwa keluarga Viky cukup tertutup di lingkungan tempat tinggalnya.
Bahkan, Viky juga tak bergaul dengan anak-anak sebaya di lingkungannya.
"Keluarganya ini tertutup, dan Viky ini tidak bergaul dengan anak-anak remaja di lingkungan," tuturnya.
Sebelumnya, tokoh lingkungan ini juga mengatakan banyak yang ditutupi dari viralnya kisah Viky ini.
"Di medsos juga keluarganya diminta tunjukan tagihan bank tapi tidak bisa nunjukin tidak punya bukti. Jadi banyak yang ditutupin lah," pungkasnya.
2. Disebut Tak Mampu
Alasan Viky rela berjalan kaki sejauh 16 km dari rumahnya ke sekolah karena usaha orang tuanya bangkrut.
Selama 2 tahun, Viky mengaku harus rela berjalan kaki lantaran tak punya ongkos karena kondisi ekonomi keluarganya yang sedang terpuruk.
Namun soal kondisi Viky yang disebut tak mampu, dibantah oleh warga yang tinggal di sekitaran tempat tinggal Viky.
Seorang warga yang yang tak ingin disebutkan namanya menampik soal kondisi ekonomi Viky yang pas-pasan.
Warga tersebut mengungkapkan bahwa orang tua Viky memiliki kontrakan empat pintu.
Selain itu, ia menyebut Viky juga memiliki sepeda motor.
Sehingga, warga tersebut mempertanyakan alasan Viky harus berjalan kaki untuk menuju sekolahnya.
"Kalau dibilang susah mah enggak mas, wong keluarganya itu punya kontrakan empat pintu. Saya tahu banget, saya dari tahun 80 di sini," tuturnya pada Selasa (23/5/2023).
"Di rumahnya itu ada sepeda motor, masa iya jalan kaki kan ngapain," katanya, melansir dari Wartakotalive.com.
3. Punya Usaha Ikan Hias
Sementara itu Camat Ciputat, Mamad menjelaskan ayah Viky memang memiliki usaha ikan hias di kios depan rumahnya.
Namun adanya pandemi Covid-19 membuat usaha ayah Viky runtuh, padahan disebutkan Mamad, ayah Viky sudah meminjam uang di bank guna memajukan usahanya tersebut.
Lantas karena usaha ikan hiasnya tersebut tutup, membuat ruko tersebut dikontrakkan.
"Nah terus dia pinjem uang di bank buat tingkat rumahnya," imbuhnya.
"Tadinya dia pikir usahanya bakal lancar, ternyata pas pandemi ikan hias kan enggak laku," ucap Mamad.
Mamad lalu menjelaskan sejumlah kios di sekitar rumah Viky, adalah milik keluarga remaja tersebut.
Untuk membayar utang ke bank, ayah Viky akhirnya mengandalkan penghasilannya dari kios-kios yang ia kontrakan.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid