Dr Coelho mengatakan, kehilangan indra penciuman dan perasa bukan hanya sekadar tak lagi bisa menikmati makanan atau minuman yang disukai. Kehilangan indra penciuman dan berasa juga dapat berdampak pada keamanan dan kualitas hidup.
Mengacu pada studi yang mereka lakukan, dr Coelho mengatakan lebih dari setengah pasien yang mengalami kehilangan indra penciuman dan perasa merasa depresi. Selain itu, pasien dengan keluhan kehilangan indra pendengaran memiliki tingkat kejadian demensia yang lebih tinggi.
"Semakin sedikit orang yang mengalami gejala-gejala ini berarti semakin sedikit pula orang yang tedampak oleh perubahan suasana hati dan masalah kognitif," ujar dr Coelho.
Studi terbaru ini juga dapat membantu upaya untuk mengidentifikasi bagian apa dari virus yang menyebabkan kehilangan indra penciuman dan perasa. Bila penyebabnya bisa diketahui, akan lebih mudah bagi para dokter untuk memberikan terapi pengobatan yang tepat.
Tim peneliti berencana melakukan studi lebih lanjut mengenai masa pemulihan dari kehilangan indra penciuman dan perasa pada berbagai varian Covid-19. Menurut tim peneliti, studi lebih lanjut juga perlu dilakukan untuk mengetahui apakah status vaksinasi turut berperan dalam menurunnya tingkat kehilangan indra penciuman dan perasa saat ini.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid