Capaian ini tumbuh 37,7% dari realisasi bulan Maret 2022 yang sebesar Rp79,3 triliun. "Ini adalah pertumbuhan yang sangat kuat," ungkap Menkeu dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (23/5/2022).
Ia turut memaparkan capaian tersebut didukung oleh bea masuk yang tumbuh sebesar 33,2% sebagai dampak membaiknya ekonomi nasional. Faktor lainnya dipengaruhi oleh impor nasional berupa barang modal, bahan baku, dan barang konsumsi yang masih tumbuh tinggi di sektor perdagangan maupun untuk gas dan otomotif.
Sementara, cukai tumbuh 30,8% dipengaruhi implementasi kebijakan cukai dan efektivitas pengawasan, juga kebijakan relaksasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan membaiknya sektor perhotelan serta pariwisata.
Adapun bea keluar mengalami kenaikan sangat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 102,1%. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya harga dan meningkatnya volume ekspor tembaga diakibatkan adanya pelarangan ekspor Crude Palm Oil (CPO).
"Kita berharap dengan pemulihan kembali, kebijakannya akan bisa mengembalikan lagi tren untuk penerimaan dari CPO kita," ujar Sri Mulyani.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid