Sementara Direksi PT Rezka Nayatama Moshe Darron Panjaitan, mengatakan pabrik itu salah satu bentuk penindaklanjutan anjuran Presiden Joko Widodo soal peningkatan nilai tambah komoditas-komoditas Indonesia, termasuk porang. "Kami mencoba berkontribusi dengan membuat pabrik yang hasil akhirnya tepung glukomanan kadar 90 persen," ujarnya.
Pabrik itu akan jadi pabrik pertama di Indonesia dengan kualitas produk demikian. Produk dari pabrik itu akan ditujukan ke pasar ekspor.
"Kami memilih porang karena potensinya manfaatnya amat besar. Di Lombok Barat dan kabupaten lain di NTB, Porang jadi solusi untuk setidaknya dua hal : peningkatan kesejahteraan dan pemulihan lahan kritis," ujarnya.
Selain dari kebun pabrik, bahan baku akan diambil dari kelompok tani. Bahkan, pasokan dari kelompok tani akan menjadi andalan.
Untuk mencapai target 240 ton tepung glukomanan kadar 90 persen, pabrik ini membutuhkan 4.320 ton porang per tahun. Dengan rata-rata panen 2 kilogram per tanaman dan per hektar bisa untuk 40.000 tanaman, maka dibutuhkan setidaknya 108 hektar.
"Kami menargetkan pabrik mulai beroperasi pada akhir tahun ini dengan kapasitas produksi tepung glukomonan kadar 90 persen sebanyak 20 ton per bulan. Tepung ini bahan baku pangan, farmasi, dan kosmetik," tutur Moshe.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid