China ingin meningkatkan kerja sama dalam menjalankan jaringan internet di kawasan Pasifik, dan mendirikan Institut Budaya Konfusius. China juga menyebutkan kemungkinan membentuk kawasan perdagangan bebas dengan negara-negara Pasifik.
Meski gagal mengikat seluruh kawasan, namun China meraih kemenangan kecil dengan menggalang kerja sama secara individu dengan sejumlah negara Pasifik tersebut. Di Samoa, kesepakatan dibuat untuk membangun laboratorium sidik jari polisi, untuk melengkapi akademi pelatihan polisi yang didanai China.
Keterlibatan China di kawasan Pasifik memiliki sejarah panjang. Banyak diaspora China di Fiji membuka toko dan bisnis lainnya. Namun, pendekatan China ke negara-negara Pasifik telah meningkatkan kekhawatiran internasional, terkait ambisi militer dan keuangan Beijing di wilayah tersebut.
“Ada sisi baik dan sisi buruk. Kami mendapatkan lebih banyak uang untuk mendorong ekonomi, tetapi kemudian ada juga sisi di mana mereka membawa banyak hal baru bagi budaya Fiji," ujar seorang mahasiswa di University of the South Pacific, Nora Nabukete.
Nabukete khawatir tentang sisi yang lebih buruk yang telah dikaitkan dengan investasi China di Fiji. Misalnya, masuknya perjudian, geng, dan narkoba.
Dia mengatakan, bersekutu dengan China dapat berarti bahwa Fiji menciptakan ketegangan dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Dia berharap, Fiji tidak mendukung kesepakatan Wang.
Sumber: republika.id
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid