Grup Modalku yang juga dikenal di Asia Tenggara sebagai Funding Societies telah menyalurkan pendanaan kepada lebih dari 5 juta transaksi pinjaman UMKM. Area penyaluran dana juga tidak terbatas di Pulau Jawa, tapi juga ke luar pulau Jawa yang dapat direalisasikan melalui kolaborasi dengan berbagai platform digital sebagai mitra Modalku.
Hingga saat ini, lebih dari 200.000 pendana, baik individu maupun institusi, telah berkontribusi meminjamkan dananya kepada UMKM melalui Modalku dengan jumlah akun yang masih didominasi oleh pendana individu.
Dalam menjalankan bisnis, Modalku selalu menerapkan prinsip Responsible Lending, di mana Modalku melakukan penilaian terhadap UMKM peminjam sebagai bentuk tanggung jawab kepada pendana yang meminjamkan dananya melalui Modalku.
Modalku juga secara berkelanjutan berkomunikasi dan berdiskusi bersama UMKM guna menemukan solusi bisnis yang tepat dalam mendukung kebutuhan UMKM untuk mengembangkan usahanya di masa pandemi.
"Meski pandemi Covid-19 awalnya menjadi tantangan yang cukup besar, namun saat ini rasanya pandemi membawa dampak yang positif dalam hal adopsi digitalisasi. Hal ini tentunya membuat prospek industri di bidang financial technology semakin positif. Berbagai inovasi yang diciptakan salah satunya melalui kerja sama dengan DBS ini dapat menjadi momentum untuk terus berkembang menjadi industri yang lebih sehat, berkualitas, serta berkelanjutan," tutup Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya.
Sumber: jakarta.suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid