Tahun Buku 2022, dan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Dalam kesempatan tersebut, Direktur BAUT Foong Tak Hoy, menambahkan peningkatan fundamental juga terjadi pada total aset yang naik 13,28%, dari Rp 82,40 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 93,34 miliar di tahun 2021. “Hal sama juga terjadi pada ekuitas yang melesat 348,72%, dari Rp 10,25 miliar menjadi Rp 46 miliar,” kata Foong.
Selain kinerja keuangan, lebih lanjut Simon mengatakan perusahaan mampu mencatatkan berbagai pencapaian positif, di antaranya, berhasil melakukan IPO dan sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Januari 2022.
Saat masa IPO pada 21-26 Januari 2022, saham BAUT diminati masyarakat dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) 38,23 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling). BAUT melepas 1.450.000.000 saham atau setara 30,21% saham yang dilepas ke publik dengan harga Rp 100/saham dan meraih dana IPO Rp 145 miliar.
Dana IPO ini seluruhnya digunakan untuk modal kerja perseroan. “Kami berharap, melalui dana IPO kami mampu meningkatkan kinerja secara berkelanjutan yang akan menciptakan nilai bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Simon.
Tahun ini, dengan adanya proyeksi pertumbuhan ekonomi, akan menjadi katalis positif bagi perseroan. Apalagi Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi RI tumbuh 4,7-5,5%. Fokus pembangunan pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 juga menjadikan industri konstruksi memiliki potensi besar untuk bertumbuh di tengah tantangan.
“Dorongan pertumbuhan eksponensial ini akan didasarkan pada keberhasilan penerapan strategi kami yang didukung oleh dana segar dari IPO,” kata Simon.
Sumber: sumbar.suara.com
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid