Timbulnya korban dari anak-anak itu juga menunjukkan lemahnya fungsi intelijen aparat kepolisian, khususnya intelijen Polresta Barelang.
“Tidak ada upaya-upaya deteksi dini ataupun preventif oleh intelijen kepolisian bahwa di tempat demo ada anak-anak sekolah menunjukkan fungsi intelijen kepolisian di Polres Barelang lemah,” lanjutnya.
Oleh karena itu, IPW mendorong Mabes Polri segera menurunkan Tim Propam untuk memeriksa potensi kelalaian yang mengakibatkan jatuhnya korban dalam bentrok tersebut.
“Ini adalah satu kelalaian yang mengakibatkan jatuhnya korban. Menurut saya, Kapolresta Barelang harus dicopot ya,” tutupnya.
Di sisi lain, Mabes Polri telah merespons bentrokan yang terjadi buntut penolakan atas penggusuran kelompok masyarakat adat Kampung Melayu Tua untuk dijadikan Program Strategis Nasional Kawasan Rempang Eco-City di Pulau Rempang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan juga membantah viralnya video di media sosial berisi keadaan beberapa siswa sekolah dan bayi yang terdampak akibat tembakan gas air mata.
“Jadi tidak ada korban, saya ulangi tidak ada korban dalam peristiwa kemarin,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan di Bareskrim, Jakarta Selatan, Jumat (8/9)
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya