Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya kembali membongkar kasus pinjaman online (pinjol) ilegal. Dalam pengungkapan ini penyidik telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka. Masing-masing tersangka berinisial MIS, IS, JN, LP, OT, AR, FIS, T, AP DRS dan S.
"Tersangka dalam kasus ini ada kurang lebih 11 orang. Di antaranya inisialnya MIS ini perannya sebagai desk colector. Kemudian IS perempuan peran sebagai desk collector, kemudian yang ketiga DRS ini perempuan peran sebagai leader, keempat S laki-laki peran sebagai manajer," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan dalam konferensi pers, Jumat (27/5).
Menurut Zulpan, pengungkapan kasus ini berawal dari adanya laporan lima masyarakat yang menjadi korban pinjol. Berdasarkan laporan tersebut, penyidik melakukan penyelidikan hingga menangkap para tersangka ditangkap di beberapa lokasi.
Di antaranya di Cengkareng, Kalideres, Petamburan, Kebayoran Baru, hingga Kembangan. Kemudian untuk modus operandi yang dilakukan pelaku, kata Zulpan, dengan melakukan penagihan secara online kepada nasabahnya yang melakukan pinjaman online.
Namun dalam penagihannya, para tersangka menggunakan kata-kata ancaman kepada nasabah. "Bahwa akan disebarkan data milik nasabah ke seluruh kontak nasabah yang membuat nasabah takut. Terkait dengan data dirinya tersebar ke orang lain," lanjut Zulpan.
Sambung Zulpan, dalam kasus ini setidaknya ada 58 aplikasi Pinjol ilegal. Di antaranya Jari Kaya, Dana Baik, Get Uang, Untung Cepat, Rupiah Plus, Komodo RP, Dana Lancar, Dana Now, Cash Tour, Pinjaman Roket, Go Pinjam, Raja Pinjaman.
Artikel Terkait
OTT KPK Gagalkan Gubernur Riau Kabur, Ini Identitas dan Modus yang Bikin Heboh
BREAKING: KPK Umumkan Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Pagi Ini! Ini Fakta OTT dan Uang Sitaan Rp1 Miliar+
Ustadz Abdul Somad Beri Dukungan Usai Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Ini Pesan Hadistnya
OTT KPK! Harta Fantastis Gubernur Riau Abdul Wahid Tembus Rp4,8 Miliar, Ini Rinciannya