BJP, yang merupakan partai nasionalis Hindu, telah menegaskan bahwa pernyataan ofensif para pejabatnya tidak mencerminkan posisi pemerintah dan komentar tersebut dibuat oleh 'elemen pinggiran'.
Jenazah Mudasir dan Sahil diserahkan kepada keluarga saat pemerintah memberlakukan pembatasan untuk tindakan keamanan, seperti jam malam, termasuk penangguhan layanan internet seluler di kota.
"Mudasir masih kecil, baru berusia 14 tahun menunggu hasil ujian matrikulasinya. Dia mengambil bagian dalam protes dan sekarang dia tidak ada lagi di antara kita. Dia adalah anak tunggal dari orang tuanya. Kami sangat terkejut," kata Ayyubi berbicara dengan suara pecah. “
Keluarga kini menuntut pemerintah untuk memenjarakan 'para pembunuh Mudasir' dan menjatuhi hukuman berat.
Ayyubi menyalahkan pemerintah atas kekerasan tersebut dengan mengatakan polisi menangani situasi dengan 'buruk'.
"Ada ribuan cara untuk mengendalikan protes sipil seperti meriam air, peluru karet, tembakan udara tetapi mereka menembak langsung ke kepala dan tubuh," katanya.
Kecaman juga datang dari Irfan Ansari, seorang legislator Muslim dari Kongres yang merupakan bagian dari koalisi yang berkuasa di Jharkhand timur. Ansari mengkritisi penanganan protes, menegaskan bahwa polisi harusnya melindungi, bukan menembak.
"Tugas polisi adalah melindungi, bukan menembak," katanya dalam sebuah tweet dalam bahasa Hindi yang mempertanyakan gaya kerja kepala polisi kota.
Ansari telah menuntut kompensasi 5 juta rupee (Rp935 juta) dan pekerjaan pemerintah untuk masing-masing keluarga almarhum.
Protes hari Jumat (10/6) atas pernyataan terhadap Nabi pecah di sejumlah kota dan negara bagian di India. Ini termasuk negara bagian Uttar Pradesh utara, Benggala Barat, Maharashtra, dan ibu kota New Delhi.
Protes di India bertepatan dengan demonstrasi besar yang diadakan di Asia Selatan terhadap komentar yang dianggap menghina Nabi Islam dan istrinya, Aisha.
Partai sayap kanan, yang mengecam penghinaan terhadap tokoh agama, juga meminta juru bicaranya untuk 'sangat berhati-hati' dalam masalah agama, terutama di 'debat' di saluran berita India.
Polisi di New Delhi pada hari Kamis telah mengajukan kasus terhadap dua anggota BJP dan lainnya, termasuk seorang anggota parlemen Muslim dan jurnalis. Para individu ini terkena tuduhan 'menghasut kebencian' dan tuduhan lainnya.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak