Di Medan Perang Paling Sengit, Rusia Dipandang Menang, Inilah Nasib Tentara Ukraina

- Senin, 27 Juni 2022 | 11:20 WIB
Di Medan Perang Paling Sengit, Rusia Dipandang Menang, Inilah Nasib Tentara Ukraina

Perintah itu dikeluarkan untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak dan mengatur ulang strategi.

Baca Juga: Jokowi Terbang ke Rusia dan Ukraina, Menandakan Indonesia Makin Super Power di Mata Dunia

Namun, langkah Ukraina itu dipandang Rusia sebagai kemenangan telak.

Langkah itu tampaknya juga menjadi kemenangan bagi Rusia yang berusaha merebut kendali penuh atas Luhansk.

Wilayah itu merupakan salah satu target Rusia dalam perang. Setelah Sievierodonetsk, kota Lysychansk akan menjadi fokus serangan mereka berikutnya.

Vitaly Kiselev, seorang pejabat kementerian dalam negeri Republik Rakyat Luhansk (LPR), mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa diperlukan waktu satu setengah pekan untuk merebut Lysychansk sepenuhnya.

LPR adalah wilayah kelompok separatis di Ukraina yang memerdekakan diri dan hanya diakui oleh Rusia.

Sejak Rusia menarik mundur pasukannya dari ibu kota Kiev, mereka telah memfokuskan serangan ke selatan dan Donbas, sebuah wilayah di timur yang terdiri dari Luhansk dan Donetsk.

Rusia mengerahkan pasukan artileri besar-besaran ke wilayah itu, yang dipandang sebagai medan perang paling sengit di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Ukraina pada Jumat kembali menekan Barat untuk mengirimkan bantuan senjata.

Jenderal Valeriy Zaluzhniy mengatakan kepada mitranya di AS lewat telepon bahwa pasukannya memerlukan "kesetaraan senjata" dengan pasukan Rusia untuk menetralkan situasi di Luhansk.

Di sebelah selatan Sievierodonetsk, tentara Ukraina juga ditarik dari kota Hirske dan Zolote, kata Oleksiy Arestovych, penasihat Presiden Volodymyr Zelenskyy.

Halaman:

Komentar