"Setiap keputusan tentang rakyat Afghanistan, terutama terkait perempuan, yang dibahas tanpa kehadiran perempuan, akan menjadi ketidakadilan," kata mereka.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021, Taliban telah memberlakukan lebih banyak pembatasan pada wanita, termasuk aturan yang mengharuskan mereka untuk menutupi wajah mereka dan membawa pendamping pria saat bepergian.
Jabatan-jabatan penting di pemerintahan semuanya ditempati laki-laki dan oleh anggota Taliban. Kelompok itu juga mengesampingkan rencana untuk menggelar pemilihan umum.
Pemerintah-pemerintah negara lain belum mengakui secara resmi pemerintahan Taliban.
Banyak pejabat negara Barat mengatakan Taliban perlu mengubah arah kebijakannya tentang hak-hak perempuan dan mewujudkan pemerintahan yang inklusif untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat internasional.
Perubahan itu juga diperlukan agar Afghanistan bisa lepas dari sanksi yang sangat menghambat perekonomiannya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak