Dalam pidato 30 menitnya, Marcos Jr menjanjikan reformasi pendidikan, untuk meningkatkan kecukupan pangan, infrastruktur, pengelolaan limbah dan pasokan energi. Ia juga menggebu untuk memberikan dukungan penuh bagi jutaan pekerja Filipina di luar negeri.
"Saya sepenuhnya memahami beratnya tanggung jawab yang Anda letakkan di pundak saya. Saya tidak menganggapnya enteng tetapi saya siap untuk tugas itu," katanya.
"Saya akan membereskannya," katanya.
Ayahnya, Ferdinand Marcos memerintah Filipina dari tahun 1965 selama dua dekade yang hampir setengahnya di bawah darurat militer.
Kepemimpinan Ferdinand Marcos membantunya memperluas cengkeraman pada kekuasaan sampai penggulingannya. Keluarganya mundur ke pengasingan selama revolusi "kekuatan rakyat" 1986.
Ribuan lawan Marcos dipenjara, dibunuh atau dihilangkan selama pemerintahannya, dan nama keluarga menjadi identik dengan kronisme, pemborosan dan hilangnya miliaran dolar dari kas negara. Keluarga Marcos telah menolak tuduhan penggelapan.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak