"Kami memiliki kepentingan bersama dalam memberi insentif pada China untuk menahan praktek ekonomi yang merugikan kami semua," kata Yellen dalam pidatonya di Brussels Economic Forum, Selasa (17/5/2022).
Ia menyinggung praktik perdagangan dan investasi, pembangunan dan kebijakan perubahan iklim China. Yellen juga membahas praktik memberi pinjaman China yang mengakibatkan sejumlah negara memiliki utang yang tak berkelanjutan.
"Kami semua harus bercita-cita mendorong China menghentikan praktek-praktek tak menyenangkan, bila kami dapat melakukannya, kami akan memiliki peluang yang lebih baik dalam bersaing dengan China di tingkat yang sama, yang akan bermanfaat bagi bisnis dan konsumen kami," katanya.
Yellen memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak terlalu bergantung pada sumber daya mineral China. Ia juga mengatakan, Beijing sedang membangun pangsa pasar yang kuat pada produk teknologi tertentu dan ingin mendominasi produksi semikonduktor.
Ia mengatakan, perkembangan ini dapat membuat perekonomian negara demokrasi lebih rentan terhadap pengaruh geopolitik China. Namun, mereka dapat meringankan risikonya dengan menjadi lebih 'saling menopang' pada rantai pasokan termasuk sumber daya penting.
Menteri keuangan AS itu juga mengajak sekutu-sekutu AS untuk meningkatkan bantuan keuangan pada Ukraina. Ia mengatakan, bantuan yang diumumkan sejauh ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar jangka pendek negara yang sedang diinvasi Rusia itu.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Pakistan: India Mungkin Akan Luncurkan Serangan dalam Waktu 24-36 Jam
12 Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?
Maskapai Inggris Hentikan Permanen Penerbangan dari London ke Israel
Inggris Komitmen Dukung Negara Palestina, Kedua Perdana Menteri Bertemu di London