Melihat ancaman datang, Nabi Muhammad bersama para sahabatnya mengambil tindakan pencegahan dengan menggali parit di sekitar Madinah.
Ide untuk menggali parit datang dari Salman Al-Farisi, seorang sahabat cerdik Nabi Muhammad yang berasal dari Persia.
Ia mengusulkan agar umat Muslim menggali parit di akses masuk Madinah untuk melindungi kota dari serangan pasukan musuh yang jauh lebih besar. Sahabat dengan penuh semangat mulai bekerja menggali parit tersebut. Tepat waktu.
Saat pasukan musuh tiba di Madinah, mereka terkejut melihat parit panjang yang telah digali oleh umat Muslim. Kuda pun tak bisa melompatinya.
Parit itu mempersulit gerakan pasukan musuh dan memberi keunggulan taktis kepada umat Muslim.
Pada saat itu, cuaca Madinag sangat dingin, yang membuat pasukan musuh sulit bertahan. Menurut riwayat, pasukan muslim tak merasakan hawa dingin itu. Hanya pasukan musuh yang terempas oleh sapuan angin hingga kemah-kemah mereka berantakan.
Kondisi udara yang dingin memberikan keuntungan tambahan kepada pasukan Muslim, karena musuh kesulitan untuk berkemah dan bertempur dalam kondisi cuaca yang sangat buruk.
Selama beberapa minggu, pasukan musuh terjebak di luar parit, tidak mampu menembus pertahanan yang kuat yang telah dibangun oleh umat muslim.
Keberhasilan itu tak bisa terwujud tanpa campur tangan Tuhan. Pasukan musuh yang sebelumnya yakin bisa menghancurkan Madinah terpaksa pulang dengan rasa malu.
Perang Parit bukan hanya mencerminkan kebijaksanaan taktis Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, tetapi juga menunjukkan pentingnya kerjasama, keberanian, dan keberlanjutan perjuangan dalam mempertahankan Islam.
Kemenangan itu juga memberi keyakinan bahwa manusia hanya bisa berencana. Yang menentukan siapa? Anda sudah tahu.
QS. Ali Imran Ayat 54.
Sumber: disway
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak