Mantan perdana menteri Dr Mahathir Mohamad sebelumnya menganjurkan agar dinar emas sebagai mata uang cadangan internasional untuk negara-negara Muslim sebagai pengganti dolar AS karena terkadang tidak stabil.
Namun, usulan ini mendapat reaksi beragam dari para ekonom, beberapa di antaranya mengatakan bahwa Arab Saudi mungkin tidak tertarik dengan gagasan tersebut sementara yang lain lebih memilih “mata uang multi-bilateral” untuk mengurangi ketergantungan pada USD.
Anwar, yang juga menjabat Menteri Keuangan, mengatakan bahwa dinar merupakan alternatif yang layak dibandingkan USD, karena dapat memperkuat kekuatan ekonomi domestik suatu negara.
“Negara-negara Islam khususnya pasti sudah familiar dengan posisi dinar,” ujarnya. “Selain itu, telah terjadi pertumbuhan industri halal melebihi US$1 triliun.”
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak