Sekitar 12.000 pengungsi sipil yang mayoritas adalah anak-anak dan perempuan, juga mencari perlindungan di gedung rumah sakit.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, laporan ancaman untuk mengevakuasi RS Al-Quds 'sangat memprihatinkan'.
Menurutnya, sangat tidak mungkin untuk mengevakuasi rumah sakit dengan banyak pasien dan pengungsi.
“Kami tegaskan kembali tidak mungkin mengevakuasi rumah sakit yang penuh dengan pasien tanpa membahayakan nyawa mereka,” tulis Tedros Adhanom Ghebreyesus di X, sebelumnya Twitter.
Mengutip dari AlJazeera, ancaman ini muncul ketika Israel telah mengebom beberapa rumah sakit di wilayah kantong Jalur Gaza yang terkepung.
Beberapa rumah sakit ini menjadi sasaran serangan intensif selama tiga minggu terakhir yang telah menewaskan lebih dari 8.000 orang.
Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Warga Palestina juga menyalahkan Israel atas ledakan di Rumah Sakit Arab al-Ahli pada 17 Oktober yang menewaskan hampir 500 orang.
Banyak dari mereka adalah warga Palestina yang mengungsi.
Namun Israel membantah terlibat dalam ledakan tersebut.
Sumber: tribun
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak