Menurut laporan Reuters, pembebasan sandera asal Thailand ini merupakan bagian dari perjanjian terpisah yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir dengan Hamas.
Jalur negosiasi terpisah ini dilakukan saat kunjungan Menteri Luar Negeri Thailand, Parnpree Bahiddha-nukara, ke Qatar pada 31 Oktober lalu. Dalam pertemuan tersebut, terjadi kesepakatan khusus dengan Hamas soal pemulangan 12 warga negara Thailand yang masih terjebak di Gaza.
PM Thailand Srettha Thavisin yang mengunggah foto WN Thailand yang dibebaskan di akun X menyambut gembira pembebasan itu dan berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat mediasi.
Selama ini, para sandera pejuang Hamas yang telah dilepaskan selalu mengaku mendapat perlakuan baik dari penyanderanya. Karena itulah, Israel kini melarang warganya yang baru saja dibebaskan dari Gaza berbicara pada pers agar pujian serupa tidak lagi disampaikan.
ผมรู้สึกดีใจเป็นอย่างยิ่งที่ได้ทราบข่าวการยืนยันการปล่อยตัวประกันของพี่น้องแรงงานไทยทั้ง 10 ราย ที่ปัจจุบันรักษาตัวอยู่ที่โรงพยาบาล Shamir Medical Center (Assaf Harofeh) ในอิสราเอล ภายใต้การดูแลประสานงานของกระทรวงต่างประเทศอย่างใกล้ชิดครับ… pic.twitter.com/lrVyHsObM8
Sumber: kumparan
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak