Sementara itu, Brigade ke-828 yang melatih komandan pasukan, Brigade ke-261 yang melatih perwira militer, dan Brigade ke-460 yang melatih korps lapis baja juga akan kembali ke Israel untuk melakukan pelatihan.
Kembalinya pasukan cadangan bertujuan memastikan perencanaan dan persiapan untuk kelanjutan (agresi) pada 2024 sebagai pemahaman bahwa kita akan diminta untuk melakukan tugas tambahan dan peperangan sepanjang tahun ini," ujar Hagari seperti dikutip CNN pada Selasa (2/1).
Baca Juga: Semangat Boikot dan Kebangkitan Produk Nasional
Selain itu, penarikan pasukan ini juga disebut-sebut sebagai upaya Israel meringankan beban ekonomi negara soal biaya perang dan menghemat tenaga pasukan militer untuk fase agresi baru nanti.
Israel ngotot terus melancarkan agresi brutalnya ke Jalur Gaza bahkan Tepi Barat Palestina yang telah berlangsung sejak 7 Oktober lalu.
Per Selasa, sebanyak 21.978 warga Palestina tewas dan 57.697 orang lainnya terluka imbas agresi Israel sejak Oktober lalu. Jumlah korban tewas ini hampir 1 persen populasi warga di Gaza sebelum agresi Israel terjadi.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak