polhukam.id - Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah berlangsung selama 100 hari lebih sejak pecahnya pada 7 Oktober. Konflik ini merupakan yang terpanjang, paling berdarah, dan paling merusak antara kedua wilayah.
Agresi Israel dimulai setelah Hamas menyerbu wilayah selatan Zionis pada 7 Oktober dan menyandera ratusan orang, termasuk warga negara asing. Sejak itu, Israel telah terus menggempur Gaza baik di darat maupun udara, menyebabkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dampak dari agresi Israel termasuk pengungsi, kerusakan bangunan, dan korban jiwa. Sebagian besar warga Palestina telah mengungsi, kehilangan tempat tinggal, dan kesulitan mendapatkan akses kesehatan karena rumah sakit di daerah tersebut menjadi target serangan.
Militer Israel menyatakan telah mengurangi operasi di utara dan memfokuskan serangan ke selatan dengan pengerahan penuh kekuatan.
Korban tewas dan pengungsi
Korban tewas akibat agresi Israel di Gaza mencapai 24.100 jiwa, sementara korban luka-luka mencapai 60.834 orang.
Jumlah warga Palestina yang mengungsi di Gaza mencapai 1,9 juta orang, sementara jumlah orang Israel yang mengungsi sekitar 249.263 orang.
Kerusakan bangunan
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak