'Bobby Nasution Dalam Pusaran Korupsi'
Oleh: Erizal
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution disorot lagi. Bukan soal 4 pulau di wilayah Aceh yang tiba-tiba saja dimasukkan menjadi wilayah Sumatera Utara, tapi soal korupsi.
Soal 4 pulau di wilayah Aceh itu sudah selesai. Presiden Prabowo langsung yang turun tangan. Bobby Nasution yang sempat terlihat bermanuver, tapi hanya menerpa ruang hampa.
Soal kasus korupsi ini, Bobby belum cepat merespon seperti kasus 4 pulau di Aceh itu. Ini tak main-main.
Sebab, OTT KPK ini pejabat satu tingkat di bawahnya. Kepala Dinas PUPR berinisial TOP. Pernah pula menjabat Sekda Kota Medan, sebelumnya.
Bobby Nasution pasti sudah belajar dari kasus 4 pulau di Aceh, khususnya dalam berhadapan dengan media.
Media selalu lebih dulu beberapa langkah dari peristiwa itu sendiri.
Bobby tak akan blunder lagi seperti secara sengaja justru memposting video yang menyerang diri dan keluarganya dengan harapan mendapat dukungan publik.
Kasus 4 pulau di Aceh itu memang tak berkaitan langsung dengan dirinya.
Tapi kalau kasus OTT KPK ini pasti, berkaitan langsung dengan dirinya, karena yang ditangkap KPK itu pejabat yang sangat dekat dengan dirinya. Malah saat ia masih menjabat Walikota Medan.
KPK sudah pula mengatakan tak ada pengecualian atau pandang bulu. Siapa pun yang terkait pasti akan diusut.
KPK memang harus mengatakan hal itu, karena publik belum pulih kepercayaannya terhadap KPK, usai kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang dituduh bermuatan politis, karena seperti sengaja ditarget.
Pimpinan KPK dianggap masih orang-orang dari era lama. Ditanam khusus untuk mengamankan orang-orang dari era lama juga.
KPK mengatakan sudah berkerja sama dengan PPATK, melacak ke mana saja aliran dana korupsi pada proyek pembangunan jalan itu. Kasus ini, terlalu berani.
Di tengah usaha pemerintahan Prabowo memberantas tindak pidana korupsi, kasus OTT Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara bersama 4 orang lainnya ini, seperti tak ada takutnya. Mungkin saat Presiden Prabowo pidato soal korupsi, ia malah mencibir.
Seperti ada orang kuat yang sedang membekingnya. Bayangkan, baru 4 bulan menjabat Kepala Dinas PUPR, ia langsung tancap gas.
Berarti, besar kemungkinan, ia seorang pemain yang terlatih. Dalam celah sempit pun, dia bisa menyelinap masuk.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur