POLHUKAM.ID - Waktu pertama dengar kabar nama RSUD Al-Ichsan diganti jadi RSUD Welas Asih, saya kira ini rumah sakit pindah lokasi ke Jawa Tengah.
Soalnya kata “Welas Asih” ini lebih cocok dipasang di baliho ustaz ceramah keliling atau spanduk pengobatan alternatif sebelah pasar.
Tapi ya sudah, mungkin KDM (Kang David Machmud) sedang mencari harmoni spiritual sambil menata ulang feng shui rumah sakit milik rakyat itu.
Cuma jadi pertanyaan juga: kalau ini soal menghapus simbol agama tertentu supaya lebih “netral”, lantas bagaimana dengan RS Advent, RS Santo Yusuf, RS Bromius, dan RS Muhammadiyah?
Masa depan bisa gelap, Bung. Kita bisa bangun pagi dengan kenyataan baru:
- RS Advent ganti nama jadi RS Hari Ketujuh Sehat Sentosa
- RS Santo Yusuf berubah jadi RSUD Kang Yusuf Warga Damai
- RS Muhammadiyah menjadi RS Pelayanan Umat Sejagat Raya
- RS Bromius, yang dari dulu namanya kayak tokoh Yunani mabuk cinta, bisa saja diganti jadi RS Brawijaya Medical Center biar kesannya lebih nasionalis, nggak ke-Yunani-Yunanian.
Yang menarik, kenapa hanya RSUD Al-Ichsan yang kena ganti? Karena statusnya rumah sakit milik pemerintah? Oke, sah saja secara administrasi.
Tapi kalau alasannya demi kebhinekaan, kasihan RS lain yang masih menempelkan identitas keagamaannya.
KDM sebaiknya adil, jangan sampai mengubah satu tapi membiarkan yang lain—nanti netralitas malah berubah jadi netral-natal.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur