Film Superman Terbaru Dinilai Anti-Israel, Tampilkan Adegan Mirip Situasi Gaza

- Kamis, 17 Juli 2025 | 10:10 WIB
Film Superman Terbaru Dinilai Anti-Israel, Tampilkan Adegan Mirip Situasi Gaza


POLHUKAM.ID
- Film Superman terbaru karya James Gunn sedang menjadi sorotan hangat, bukan karena cerita superheronya, melainkan karena dianggap sarat pesan politik. Banyak kritikus menilai film ini menampilkan citra negatif terhadap Israel melalui kisah alegori yang disuguhkan.

Cerita Fiksi dengan Nuansa Konflik Nyata


Dalam film ini, menghadirkan dua negara fiktif yang tengah berkonflik: Boravia sebagai negara kaya, bersenjata canggih dan didukung AS, melawan Jarhanpur, negara tetangga yang miskin dan rakyatnya jadi korban serangan udara serta pengusiran paksa. Banyak penonton menganggap Boravia sangat mirip dengan Israel, sementara Jarhanpur digambarkan menyerupai Palestina.

Dilansir the TImes of India, Selasa (15/7), penggambaran kekuatan militer versus penderitaan sipil seolah mencerminkan konflik antara Israel dan Gaza yang saat ini masih berlangsung.

Reaksi warganet


Reaksi publik di media sosial pun sangat ramai.

Banyak yang menuding film ini "secara terbuka anti-Israel" dan memuji keberanian film ini membawa pesan pro-Palestina.

Ada pula yang menyebut bahwa film ini “tidak menyamarkannya sama sekali,” karena jelas-jelas menggambarkan tentara Boravia menembaki warga sipil yang mengungsi — gambaran yang dinilai mirip dengan rekaman militer Israel di Gaza.

Media dari negara-negara Arab dan komentator pro-Palestina menyambut film ini, sementara kelompok pro-Israel menuduhnya sebagai “propaganda berbalut jubah Superman.”

Sikap Sutradara James Gunn


Di tengah kontroversi ini, James Gunn selaku sutradara membantah keras bahwa filmnya adalah alegori konflik nyata. Ia menegaskan:

"Saat saya menulis ini, konflik di Timur Tengah belum terjadi. Saya bahkan berusaha membuatnya berbeda dari konflik dunia nyata. Ini benar-benar fiksi."

Gunn menekankan bahwa inti cerita justru soal perjuangan Superman mempertahankan moralitas dalam dunia yang abu-abu secara moral, bukan komentar politik tentang Timur Tengah.

Tema Besar Superman: Imigrasi, Mitos, dan Filosofi


Dari generasi ke generasi, Superman selalu ditafsirkan dengan berbagai sudut pandang:

Banyak yang menyamakannya dengan kisah Nabi Musa maupun Yesus, bayi yang diselamatkan, pahlawan tunggal yang mengorbankan diri demi kebaikan.

Debat budaya yang lebih luas


Ada pula yang melihatnya dalam lensa filsafat Nietzsche sebagai tokoh Übermensch, manusia super yang melampaui batas manusia biasa, meski Superman justru tetap berpegang pada nilai moral manusia.

Ketegangan antara “makhluk maha kuasa” dengan “kode etik manusiawi” inilah yang membuat Superman terus relevan di tengah perubahan zaman.

Kisruh ini mencerminkan debat budaya yang lebih luas di Hollywood—tentang seberapa jauh film bisa (dan boleh) menghadirkan komentar sosial-politik, dan bagaimana interpretasi penonton bisa dipengaruhi peristiwa dunia nyata.

Bagi pendukung Israel, film ini disebut sebagai bagian dari normalisasi sentimen anti-Israel di budaya Barat.

Sementara mereka yang mengkritisi aksi Israel di Gaza menilai film ini hanya cerminan realitas seperti yang dilaporkan banyak jurnalis internasional.

Tanpa bermaksud eksplisit mengomentari konflik Israel-Palestina, Superman versi James Gunn telah masuk ke pusaran perdebatan dunia nyata melalui simbol dan visual yang dipilihnya. Seperti kisah superhero lainnya, film ini akhirnya lebih dibaca sebagai cermin dari dunia nyata, bukan sekadar fantasi layar lebar.

Sumber: mdk

Komentar