Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti pernyataan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang mengungkapkan kecurigaannya, bahwa ada agenda politik besar di balik isu ijazah palsu yang menyeret namanya dan wacana pemakzulan putra sulungnya, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Ia menilai pernyataan Jokowi ini menunjukkan adanya kekhawatiran yang nyata, dari mantan presiden ketujuh RI tersebut.
“Tumben, saat ini kelihatan banget Jokowi mulai khawatir dengan isu ijazah, pemakzulan Gibran, dan mungkin juga nasib Bobby,” kata Hensa, Minggu (20/7/2025).
Menurut Hensa, sikap Jokowi yang secara terbuka menyampaikan kecurigaannya terhadap agenda politik ini berbeda dari biasanya.
Jokowi, yang dikenal tenang dan cenderung menghindari respons frontal terhadap isu-isu sensitif, kini terlihat lebih vokal dan terlihat merasakan perubahan arah angin dalam perpolitikan Indonesia saat ini.
“Ini menunjukkan Jokowi sudah mulai paham akan arah angin politik saat ini. Biasanya beliau santai, tapi kali ini seperti ada beban yang membuatnya harus bicara,” ujar Hensa.
Hensa juga menilai, kekhawatiran Jokowi bukan hanya soal isu ijazah atau pemakzulan Gibran, tetapi juga menyangkut nasib keluarga politiknya, termasuk menantunya, Bobby Nasution, yang belakangan terseret dalam sorotan publik terkait dugaan kasus korupsi.
“Memang kalau dilihat dari kondisi yang terjadi, isu ijazah itu bikin dia pusing karena enggak selesai-selesai. Belum lagi isu Bobby, isu Gibran dimakzulkan. Kemudian yang terakhir kan ini tentang PSI, tapi kelihatannya PSI ya Jokowi lah, jadi Jokowi sebagai seorang yang sangat mumpuni sepertinya mulai menyadari dan pasti paham arah anginnya sudah mulai berubah,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Hensa pun berpendapat sebaiknya Jokowi mulai meninggalkan dunia politik, dan kembali menjadi bapak bangsa seperti Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Sebaiknya memang Jokowi, sebelum arah angin ini berubah total, mengambil jalur sebagai tokoh bangsa lagi. Kembali saja, contoh Pak SBY dan tidak perlu kembali lagi masuk ke dunia politik karena eranya sudah selesai,” kata Hensa.
“Soal Bobby, ya biarkan saja dia mempertanggungjawabkan jabatan dia, termasuk juga Gibran mempertanggungjawabkan jabatan dia, tidak perlu lagi Jokowi turun tangan,” imbuhnya.
Adapun pernyatan kekhawatiran Jokowi itu disampaikannya di Solo, Jawa Tengah, pada Senin (14/7/2025), sebagai respons atas polemik yang terus bergulir di ruang publik.
“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ijazah palsu, isu-isu pemakzulan (Wapres Gibran) ini,” ujar Jokowi.
Ia menilai isu-isu tersebut sengaja dihembuskan untuk menurunkan reputasi politiknya.
“Termasuk itu (pemakzulan), jadi ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres, saya kira ada agenda besar politik,” tambahnya
Sumber: tribunnews
Foto: Kolase foto via Tribunnews.com
AGENDA POLITIK - Analisis Komunikasi Politik, Hensa heranJokowi mulai khawatir adanya agenda politik dibalik isu ijazah palsu, terkait dengan usulan pemakzulan Gibran dan Bobby Nasution
Artikel Terkait
Pahlawan di Tengah Kobaran Api: Pria Ini Selamatkan Anak Kecil dari Tragedi KM Barcelona V
Tom Lembong Ajukan Banding Usai Divonis 4,5 Tahun Penjara
KM Barcelona Terbakar di Perairan Pulau Talise, Penumpang Lompat ke Laut, 4 Tewas!
Gelandang Ethiopia yang Jadi Tentara Israel Diklaim Tewas di Gaza