Alasannya, di tahun politik ini, banyak menteri yang kinerjanya lamban dan hilang fokus.
Selama ini, wacana reshuffle kabinet timbul-tenggelam. Awalnya rame dibicarakan, tapi berakhir antiklimaks. Padahal survei yang dilakukan berbagai lembaga menyebut, mayoritas setuju Presiden Jokowi melakukan reshuffle.
Namun, Jokowi masih belum bergeming. Jokowi selalu mengubur harapan banyak orang agar dilakukan bongkar pasang kabinet.
Apakah kali ini reshuffle bakal terwujud? Politisi PDIP, Masinton Pasaribu berharap, reshuffle bukan lagi sebatas wacana saja, tapi tindakan. Presiden Jokowi harus benar melakukan evaluasi pada kinerja menterinya yang dianggap Masinton, sudah tidak becus bekerja.
"Reshuffle ini untuk meningkatkan kinerja kabinet supaya kembali fokus bekerja," kata Masinton.
Menurutnya, di tahun politik ini, sudah banyak menteri yang terlihat tidak fokus kerja. Tak sedikit juga yang lamban dalam melaksanakan arahan yang diberikan presiden.
Anggota Komisi III DPR ini lalu mengungkapkan sejumlah masalah yang harus segera diselesaikan saat ini. Salah satunya, persoalan minyak goreng alias migor yang belum tuntas juga.
Baginya, kelangkaan dan mahalnya migor di dalam negeri merupakan hal yang sangat ironis. Sebab, Indonesia adalah penghasil minyak sawit terbesar di dunia.
Politisi senior PAN, Dradjad Wibowo ikut memanaskan wacana reshuffle. Ia mengaku mendengar spekulasi soal reshuffle yang akan digelar pada Rabu, 15 Juni nanti atau bertepatan dengan Rabu Pahing.
Informasi itu, diakui Dradjad, cukup masuk akal, mengingat kebiasaan Jokowi yang selalu mengambil kebijakan penting pada Rabu Pon atau Rabu Pahing.
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Pesta Gay di Surabaya, Ini Kronologi Lengkap yang Berawal dari Laporan Warga
Bocoran Dokumen hingga Pengacara! 4 Kesamaan Mengejutkan Proses Perceraian Andre Taulany dan Baim Wong
Sengkarut Utang Whoosh: Alasan Jokowi Tegaskan KCJB Bukan untuk Cari Untung
Satu Kembali, Sisanya Hilang: Daftar Lengkap Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Paris