"Itu Jelas-jelas buatan atau editan orang lain dan saya kasih komentar 'Netizen' serta jelas akun pemosting aslinya," pungkasnya.
Adapun sebelumnya, Roy Suryo tampak memposting sekaligus memberikan komentar di gambar yang mengedit stupa di Candi Borobudur dengan wajah Presiden Jokowi.
"Mumpung akhir pekan, ringan-ringan saja Twit-nya. Sejalan dengan protes rencana kenaikan harga tiket naik ke Candi Borobudur dari 50rb ke 750 ribu (sudah sewarasnya) mengubah salahsatu stupa terbuka yang ikonik di Borobudur itu, Lucu, he-3x, Ambyar," ucap Roy Suryo.
Cuitan tersebut lantas mendapat kecaman dari pegiat media sosial Yusuf Dumdum. Ia menyebut Roy hanya berkualitas oplosan sampah karena postingan tersebut sudah menghina agama Buddha dan Presiden Joko Widodo.
"Menghina penganut agama Buddha, dan sekaligus menghina kepala Negara Republik Indonesia. Kualitas oposisi dan buzzer balai kota kok makin memalukan gini. Sama sekali tak ada kritikan yang konstruktif, tapi yg ada hanya makian dan hinaan. Kualitas oposan sampah," pungkasnya.
Sumber: populis.id
Artikel Terkait
Kejagung Dipertanyakan Soal Kasus Korupsi Minyak Riza Chalid: Ada Apa di Balik Inkonsistensi Ini?
Heryanto Tersangka Pembunuh Dina Oktaviani Tampil Baru, Istri Turut Diperiksa Polisi
ANRI Tak Miliki Salinan Ijazah Jokowi, Pengamat: Bisa Kena Sanksi Pidana!
Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung Disebut Bom Waktu, Benarkah Bahayakan Negara?