POLHUKAM.ID - Isu yang menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajukan surat pengunduran diri dari Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto beredar belakangan ini. Apabila benar terjadi, ekonom mewanti-wanti potensi terjadinya gejolak pasar.
Manajer Riset dan Pengetahuan The Prakarsa Roby Rushandie menilai, Sri Mulyani menjadi sosok yang sangat disukai para investor global.
Kedekatannya dengan investor global memudahkan RI merealisasikan kebijakan penarikan surat utang.
"Tentunya dengan isu ini kalau saya perkirakan jika memang benar-benar mundur, maka financial market pasti anjlok. Juga ya apalagi pasar saham, kemudian rupiah dan juga pasar obligasi," kata Roby dalam acara diskusi publik, melalui siaran telekonferensi, Senin (1/9/2025).
Apabila kabar pengunduran diri tersebut benar, menurutnya penting untuk dilihat bagaimana sosok penggantinya nanti.
Sebab, posisi tersebut jelas akan mempengaruhi perekonomian RI ke depannya.
Senada, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti mengatakan, hal tersebut akan berdampak pada pasar.
Menurutnya, political announcement secara empiris akan berdampak pada nilai tukar dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Jadi kemungkinan kalau Ibu Sri Mulyani mundur, itu pasti akan berdampak pada depresiasi rupiah ya terhadap US dollar dan turunnya IHSG. Itu sudah proven karena based on empirical studies," ujar Esther, dalam kesempatan yang sama.
Artikel Terkait
Viral Kasus Bullying: Kronologi Tragis Bunuh Dirinya Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud
Ibu Hamil Tewas Dibunuh di Hotel Palembang, Ini 5 Fakta Kronologi oleh Teman Pria
Kesurupan Massal di Pabrik Bogor Diduga Terkait Pohon Tumbang, Ini Faktanya!
Keluarga Briptu Rizka Ditetapkan Tersangka Baru Kasus Brigadir Esco, Diduga Berusaha Menghilangkan Jejak