Karena itu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tetap menjadi salah satu upaya pencegahan yang harus digencarkan, sehingga ketika ada yang terpapar Covid-19, potensi munculnya gejala berat dapat diminimalisir.
Namun, menurut Asep, minat masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi mulai berkurang, khususnya untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi di Kota Tasikmalaya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi di ruang publik, seperti mal.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga 15 Juni 2022, cakupan vaksinasi dosis pertama telah mencapai 102,39 persen. Sememtara cakupan vaksinasi dosis kedua mencapai 81,41 persen. Namun untuk booster baru mencapai 33,94 persen.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Titie Purwaningsari, mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih belum menutup ruang isolasi. Sebagian ruang isolasi di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya masih disiagakan. Hanya saja, jumlah ruangan yang disiagakan sudah dikurangi.
Ia menyebutkan, ruangan yang disiagakan untuk tempat isolasi di RSUD dr Soekardjo hanya Ruang Tulip dan Ruang Bougenville. Jumlah tempat tidurnya sekitar 40 unit. "Kalau Ruang Mitra Batik saat ini digunakan untuk pasien umum. Karena setelah Covid-19 banyak penyakit lain yang butuh penanganan juga," kata dia
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur