Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi, kembali melontarkan pernyataan tajam terkait dugaan praktik korupsi di sejumlah sektor pemerintahan.
Melalui akun X miliknya, Islah menegaskan bahwa sebaik apa pun kejahatan ditutupi, pada akhirnya kebenaran akan mencari jalannya sendiri untuk terbuka ke permukaan.
"Serapih apa pun kejahatan dirancang, semakin meronta untuk terbuka," tegas Islah seperti dikutip redaksi di Jakarta, Minggu, 7 September 2025.
Islah mengaitkan pernyataan itu dengan sejumlah kasus yang belakangan mencuat ke publik, mulai dari polemik impor gula, kuota haji, hingga pengadaan Chromebook untuk pendidikan.
Ia mengaku sangat yakin bahwa akar permasalahan dari berbagai kasus itu mengarah pada "pucuk tertinggi" kekuasaan, bukan semata-mata pada pejabat kementerian yang kerap menjadi sasaran kritik publik.
"Saya yakin, seyakin-yakinnya, semua itu seharusnya mengarah kepada pucuk tertingginya," ujar Islah.
Lebih lanjut, ia juga menaruh simpati terhadap para menteri yang sering kali menjadi "kambing hitam" dalam kasus-kasus besar, padahal menurutnya belum tentu mereka ikut menikmati keuntungan dari permainan kotor tersebut.
"Para Menteri yg selalu kita buli itu, bisa jadi tidak kecipratan apa-apa," tambahnya.
Sumber: rmol
Foto: Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim ditetapkan tersangka korupsi pengadaan Chromebook periode 2019-2022 oleh Kejaksaan Agung, Kamis, 4 September 2025. (Foto: Puspen Kejagung)
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Pesta Gay di Surabaya, Ini Kronologi Lengkap yang Berawal dari Laporan Warga
Bocoran Dokumen hingga Pengacara! 4 Kesamaan Mengejutkan Proses Perceraian Andre Taulany dan Baim Wong
Sengkarut Utang Whoosh: Alasan Jokowi Tegaskan KCJB Bukan untuk Cari Untung
Satu Kembali, Sisanya Hilang: Daftar Lengkap Perhiasan yang Dicuri dari Louvre Paris