WADUH! Rupiah Diramal Kebakaran Gara-Gara Sri Mulyani Diganti

- Senin, 08 September 2025 | 18:30 WIB
WADUH! Rupiah Diramal Kebakaran Gara-Gara Sri Mulyani Diganti




POLHUKAM.ID - Purbaya Yudhi Sadewa resmi bergabung dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) baru. 


Dirinya dilantik menggantikan Sri Mulyani Indrawati yang sudah menjabat selama hampir 10 tahun.


Pelantikan tersebut digelar di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025). 


Pelantikan dilakukan sesuai Surat Keputusan Presiden RI tentang pemberhentian dan pengangkatan Menteri Negara Kabinet.


Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad berpendapat pergantian Menkeu dari Sri Mulyani ke Purbaya tentu akan menimbulkan dinamika pasar, terutama dari pasar investasi dalam negeri.


"Saya kira pasti akan ada dinamika pasar. Pasar agak terkejut dan sebagainya. Saya kira pasti ada dalam 1-2 bulan. Tapi saya yakin bisa positif kembali karena kan selama ini bu Sri Mulyani kan memimpin lebih dari 10 tahun jadi investor sangat percaya," kata Tauhid, Senin (8/9/2025).


Ia menjelaskan usai pergantian posisi Mekeu, merupakan hal yang wajar jika muncul keragu-raguan dari pelaku pasar dan para investor. 


Kondisi ini dapat terlihat dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah.


"Saya kira wajar kalau pasar merespon negatif ya, karena belum mengenal beliau lebih dalam. Jadi memang dia kan di LPS lebih kepada mengamankan stabilitas perbankan, terutama BPP (Bank Peserta Penjaminan), seperti penetapan tingkat bunga penjaminan simpanan," terangnya.


Setelah IHSG, menurutnya pengangkatan Purbaya sebagai Menkeu baru ini juga akan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. 


Namun Tauhid menegaskan pelemahan mata uang Garuda ini baru akan terjadi jika IHSG turun terlalu dalam atau mengalami tren negatif untuk waktu yang lama.


Ia sendiri tidak bisa memastikan seberapa dalam IHSG akan tertekan dan seberapa besar penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. 


Sebab kondisi ini akan sangat bergantung pada seberapa banyak dana yang keluar dari pasar saham Indonesia.


"Kalau misalnya ternyata (IHSG) negatif terus, berarti kan ada terjadi capital outflow. Kalau capital outflow-nya terlalu lama, nanti dampaknya akan ke nilai tukar, rupiah melemah. Biasanya dua itu indikatornya, IHSG, baru nilai tukar. Tapi nilai tukar tadi tergantung capital outflow-nya seberapa banyak," terangnya.


Sementara untuk dampak lainnya dari pergantian anggota Kabinet Merah Putih ini baru akan terlihat setidaknya hingga akhir tahun nanti. 


Sebab pengusaha maupun investor perlu melihat lebih dulu kinerja dari Menkeu baru pilihan Prabowo ini.


"Soal yang lain belum akan terlihat, perlu time lag yang cukup lama. Misalnya dengan FDI atau investor asing, kaitannya dengan katakanlah penanganan inflasi, dan lain sebagainya," jelas Tauhid.


"Kasih lah kesempatan beliau untuk melakukan policy-nya, terutama sampai akhir tahun. Kuartal III atau IV ini bisa membuktikan atau tidak efektivitas policy fiskal yang akan diambilnya," sambungnya.


Sumber: Detik

Komentar