Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!

- Kamis, 02 Oktober 2025 | 12:35 WIB
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!


POLHUKAM.ID -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Bandung Barat mendadak menjadi perbincangan setelah membantah kabar meninggalnya siswi SMKN 1 Cihampelas berinisial BR (18) karena mengonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG). Sorotan itu setelah beredar laporan kronologi versi Dinkes Bandung Barat beredar di platform X pada hari ini.

Berdasar laporan kronologi bernomor: 400.7.7.1/X.1.1/P2P yang diteken oleh Plt Kadinkes Bandung Barat, Lia Nurlia Sukandar tertanggal 1 Oktober, disebutkan jika siswi BR meninggal dunia setelah dua hari mengonsumi menu MBG di sekolah pada 24 September 2025 lalu.

Dalam laporan itu, korban disebut meninggal di dalam perjalanan menuju rumah sakit. Menurut keterangan versi dinkes, siswi BR mengidap penyakit lambung sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Laporan kronologi yang menyangkal siswi BR meninggal karena MBG lantas menjadi sorotan netizen setelah hasil tangkapan dari keterangan versi Dinkes Pemkab Bandung Barat beredar di X.

Dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB), Ardianto Satriawan ikut menanggapi laporan versi pihak dinkes setempat. Bahkan, keterangan itu dicorat-coret karena dianggap banyak kesalahan penulisan termasuk typo.

"Saya gak tahan. Itu pun masih banyak yang kelewatan salahnya," tulis Ardianto Satriawan dikutip pada Selasa.

Selain dianggap banyak typo dan mengandung kalimat tak tepat, Ardianto turut mencurigai soal hasil kesimpulan versi pihak dinkes soal kematian siswi BR.

Adapun hasil kesimpulan dari laporan kronologi Dinkes Pemkab Bandung Barat bertuliskan: "Pasien meninggal bukan akibat dari mengonsumsi MBG pada hari Rabu, 24 September 2025. Pasien mengeluh gejala pada hari Senin 29 September 2025 (lebih dari 2x24 jam dari mengonsumsi MBG). Setelah makan pada Rabu, pasien tidak berobat baik ke poskom puskesmas ataupun RSUD Cililin."

"Ini bisa ambil kesimpulan gini dari mana? Keracunan bisa setelah beberapa hari? tulis Ardianto saat merevisi laporan kronologi pihak dinkes setempat.

Sontak laporan kronologi pihak dinkes soal meninggalnya siswi SMKN 1 Cihampelas yang dicoret-coret oleh dosen ITB itu turut dikomentari oleh sebagian netizen. Kebanyakan netizen turut memberikan sindiran atas penulisan laporan versi Dinkes Pemkab Bandung Barat.

Bahkan, ada yang menyebut koreksi soal penulisan dalam laporan kronologi itu seperti revisian skripsi mahasiswa.

"Udah kayak revisian skripsi broo. Pening gue liatnya. Tinta merah pulak," sindir salah satu netizen.

"Ini kalau skripsi atau laporan udah dilempar dulu sama dosen," timpal yang lainnya disertai emoji tertawa.

"Ini gw kalo dosen penguji udah gw bentak-bentak," celetuk yang lain.

Sumber: suara

Komentar