Berdasarkan laporan The New York Times pada Rabu, pemerintahan Trump diam-diam mengizinkan badan intelijen CIA untuk melakukan misi rahasia di Venezuela, termasuk serangan mematikan di dalam negeri. Pada hari yang sama, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa militernya tidak mengesampingkan kemungkinan serangan ke wilayah Venezuela sebagai upaya memerangi perdagangan narkoba. Trump mengklaim bahwa perairan lepas pantai Venezuela telah terkendali dengan baik.
Kecaman Venezuela dan Pengerahan Militer Balasan
Pemerintah Venezuela mengecam keras pernyataan Trump tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional yang berat. Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan pejabat lainnya dengan tegas membantah tuduhan yang dilayangkan AS. Mereka menilai isu narkoba hanyalah alasan yang digunakan Presiden Trump untuk menyerang Venezuela.
Menanggapi eskalasi ini, Maduro juga mengerahkan 25.000 personel militer untuk menjaga perbatasan negara, termasuk di laut, guna berjaga-jaga di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur