"Faktanya, banyak yang gak mau anaknya nikah dengan profesi tertentu atau nikah dengan etnik tertentu atau di luar etniknya. Ayoo jujur ajaaa hahahaha Kalau ini tentu gak rasis. Kalau Bu Mega yang ngomong baru rasis," tutur Gus Nadir.
Karena itulah, Gus Nadir menilai kondisi Indonesia yang sangat terpolarisasi sudah begitu gawat. "Makanya sekarang suasananya jadi gak asyik. Polarisasi bangsa ini udah gawat," jelasnya di cuitan berikutnya. "Orang sudah gak bisa guyon, bahas santai soal apapun. Semuanya bisa digoreng dan dipersoalkan. Kita gak lagi menjadi diri sendiri. Kita hanya ngomong agar elektabilitas naik," pungkasnya.
Tidak semua warganet menyepakati apa yang disampaikan di akun Twitter Gus Nadir ini. Pasalnya, saat ini publik juga sudah memiliki pandangan berbeda termasuk dalam menyikapi isu rasisme.
"Standar moral tiap zaman berbeda n gak bisa disamain. Zaman sekarang kesadaran orang akan kesetaraan gender n tidak membully fisik kan udah semakin baik," komentar warganet.
"Ya rasis juga lah. Biar ortu sendiri yang ngomong juga tetep aja bilang rasis. Bukan dari masalah sikap adil atau nggak juga konsepnya, tapi di negara yang jelas-jelas multikultural dan multiras, pemimpin politik kalo omongan nyinggung SARA ya blunder banget," tutur warganet lain.
"((Guyon)) Masalahnya yang diguyoni terima apa nggak?" ujar warganet.
"Ngomong sebagai pejabat publik, diruang publik ... saya pikir ini adalah kekeliruan .." timpal yang lainnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur