"IEA World Energy Outlook memperkirakan bahwa efisiensi energi berpotensi untuk menyediakan sekitar 3 juta pekerjaan atau sekitar 10% dari seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan energi bersih, hingga tahun 2030. Oleh karena itu, kita tidak boleh mengabaikan efisiensi energi dalam meningkatkan strategi dan tindakan untuk mencapai SDGs dan Net Zero Energy (NZE)," jelas Yudo.
Selain itu, energi efisiensi, sebagai salah satu indikator dalam Sustainable Development Goals (SDGs), hanya mencapai kemajuan yang terbatas. Intensitas energi hanya meningkat 0,5% pada 2020 dan 1,9% pada 2021. Angka ini jauh di bawah nilai yang disyaratkan untuk mencapai tujuan iklim global berkelanjutan yang telah ditetapkan pada Paris Agreement dan SDGS.
"Terakhir, energi efisiensi juga memiliki peran yang kritikal dalam mengurangi krisis energi dan memastikan pemulihan yang berkelanjutan. Hal tersebut karena efisiensi energi menjadi tindakan yang paling dapat ditindaklanjuti yang dapat diterapkan ketika menghadapi kesulitan dalam penurunan ekonomi global," pungkas Yudo.
Sumber: jakarta.suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur