Kisah Sukses Anak Punk Jadi Pengusaha Minuman Boba

- Jumat, 01 Juli 2022 | 16:10 WIB
Kisah Sukses Anak Punk Jadi Pengusaha Minuman Boba

Arya menceritakan bagaimana kisah masa lalunya sebelum merintis bisnis minuman boba.Sejak Sekolah Dasar (SD) Arya sudah hidup di jalan menjadi anak punk.

Baca Juga: Holywings Bisa Dongkrak Anies Baswedan Seperti Wadas Tahan Ganjar Pranowo

"Saya dulunya anak punk, anak jalanan. Saya hidup dijalan karena broken home, masalah keluarga. Saya tinggal dengan nenek sejak lahir, bukan sama orang tua. Kakek saya sudah meninggal, jadi nenek saya sendirian banting tulang, dia harus ngurusin adik saya juga," tutur Arya.

Keadaan itulah yang membuat Arya berkeinginan untuk keluar dari rumah. Ia berpikir dengan cara tersebut ia tidak merepotkan orang tuanya yang sudah bercerai dan nenek yang merawatnya. Namun, cara yang kurang baik ia lakukan dengan turun ke jalanan bersama temannya dan hilang kontak dari keluarganya.

"Saya pergi ke berbagai daerah seperti ke Bandung dan Surabaya. Saya menumpang pakai truk-truk besar di jalan. Untuk menghidupi diri, saya mengamen dan tidur di mana saja," tambahnya.

Hasil dari ia mengamen digunakan untuk mabuk bersama teman-temannya. Selama empat tahun ia menjalani hidup seperti itu. Namun, hidupnya tergerak untuk lebih baik ketika bertemu pendamping dari sentra. Arya mulai berkeinginan untuk berubah dan membahagiakan keluarganya, sehingga ia ikut pendamping ke sentra.

Baca Juga: Revitalisasi Kawasan Kampung Gembrong, Anies: Rakyat Berhak Dapat Rumah Berkualitas!

"Melihat yang lalu, membuat saya tergerak untuk berubah lebih baik. Jadi saya ikut pendamping ke sentra. Awal adaptasi tidak mudah, karena biasanya di jalanan bebas tanpa aturan, disini ada peraturan," ucap Arya.

Seperti diketahui, Kementerian Sosial melalui Sentra Handayani Jakarta berhasil mengubah jalan anak-anak untuk memiliki hidup lebih baik dari sebelumnya. Berbagai kegiatan positif dilakukan Sentra untuk mengubahnya, melalui pendampingan dan pelatihan kelas otomotif, melukis, sampai membimbing Penerima Manfaat (PM) untuk berbisnis.

Halaman:

Komentar

Terpopuler