Dia berharap sistem ini bisa berjalan maksimal dan baik selama ada keseriusan dan good will dari pemerintah melalui Pertamina. Oleh sebab itu agar bisa berjalan maksimal harus diawasi secara ketat, tidak pandang bulu dan perlu ada sanksi tegas bagi yang melanggar.
Selain itu Rafli juga berharap kepada pemerintah dan instansi terkait lainnya agar lebih konsen dan memikirkan jika sistem ini jika sudah diterapkan. Pasalnya, tidak semua masyarakat pengguna kendaraan memakai telepon genggam Android seperti supir-supir angkutan kota, supir angkutan barang, dsb.
Meski demikian dia mengusulkan agar supir tersebut mengisi data-data lengkapnya di telepon selular yang disediakanoleh SPBU. “Terpenting, harus ada fungsi kontrol yang terukur dalam menentukan alternatif yang konkrit di daerah2 tertentu dan dalam situasi tertentu,” jelas Rafli.
“Jadi intinya sebagus apapun dikeluarkan suatu kebijakan konsep sistem selama manusianya tidak memiliki kesadaran bersama untuk saling menjaga hak dan kewajiban maka ada saja celah untuk mengalahkan sistem tersebut demi kepentingan jahat seseorang atau kelompok,” tutup Rafli.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur