Lanjut Rocky, jika hanya Indonesia dalam hal ini seorang Jokowi melakukan atau mengklaim mengusahakan perdamaian maka akan berat.
Baca Juga: Duet Anies Baswedan dan AHY Disebut Sudah Okey, Analisis Refly Harun Singgung Pihak yang Masih “Berhitung”, Simak!
Maka dari itu menurut Rocky perlu adanya perwakilan suara yang besar seperti mewakili ASEAN.
“Kalau Indonesia datang dengan suara ASEAN misalnya, itu lebih kuat. Jadi kawasan menganggap Rusia itu paling tidak melakukan penyerangan awal dan itu tidak dianggap oleh hukum internasional sebagai hal yang disebut ‘Just War’,” jelas Rocky.
Menurut Rocky kehadiran Jokowi ke dua negara tersebut tidak mewakili sebauh kawasan, sehingga keinginan pribadi atau Indonesia sendirian sulit dalam mengupayakan perdamaian.
"Jokowi kan nggak ada dalam komunitas itu. Jadi inisiatif pribadi itu nggak mungkin menghasilkan efek. Orang mengganggap 'Anda ini siapa? coba bawa kelompok Anda dulu supaya pastikan proxy-proxy itu tidak bersembunyi di balik misi Anda'," jelas Rocky.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur