Deiketahui sebelumnya Sri Mulyani mengatakan masyarakat tak perlu khawatir dengan nilai rupiah terhadap dolar sebab kondisi ekonomi masih keadaan membaik.
Sosok politisi Gerindra tersebut menilai argumentasi yang disampaikan Sri Mulyani merupakan pernyataan klasik jelang krisis ekonomi pada 1997-1998.
"Awas, jangan terlena krisis moneter lalu krisis ekonomi," ujar Fadli Zon melalui akun Twitter-nya, Rabu (6/7).
Seperti diketahui, Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menembus level psikologis Rp 15.000 per dolar AS.
Rupiah pagi ini bergerak melemah tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp15.001 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.994 per dolar AS.
Menurut Sri Mulyani ada indikator ekonomi terutama dari sisi keuangan yakni nilai tukar, suku bunga atau interest rate, hingga inflasi masih dalam keadaan baik.
Meskipun demikian, dia menyebut Indonesia masih dalam keadaan yang baik. Hal tersebut tercermin dari sisi neraca pembayaran.
"Transaksi berjalannya cukup baik, dalam hal ini capital flow barangkali yang terjadi karena dengan interest rate naik di Amerika Serikat," kata Sri Mulyani di Kompleks DPR/MPR Jakarta, Selasa (5/7).
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Tragis, Karyawati Apotek di Indramayu Tewas dengan Tubuh Gosong, Diduga Dibunuh dan Dibakar Oknum Polisi
Sosok Letjen Tandyo Budi, Lulusan Akmil 91 Eks Anak Buah Prabowo yang Ditunjuk jadi Wakil Panglima TNI
Habiskan biaya Rp6,7 Miliar, Film Animasi Merah Putih One For All justru dihujat, netizen: Malu-maluin!
Prabowo: Indonesia Defensif, Kalau Perang Dibilang Tak Bisa Menang Itu Keliru