Hasil survei lembaga itu membingkai kualitas tertinggi kepemimpinan diukur dari integritas tokoh menduduki jabatan publik. Airlangga dipilih sebanyak 89,80% responden sebagai bakal capres berintegritas.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad mengungkapkan tiap lembaga boleh merilis hasil temuan dengan disertai transparansi dalam metodologi.
"Lembaga boleh merilis sesuai dengan temuannya. Asalkan metodologinya bisa disimak secara transparan," ujarnya, Kamis (6/7/2022).
Ia menyoroti fokus dari survei tersebut yakni integritas. "Terkait dengan survei ini saya lihat agak beda dengan lembaga yang lain. Tapi mungkin survei ini fokusnya ke integritas, bukan elektabilitas, meski ada juga soal elektabilitas," tambahnya.
Nyarwi menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi integritas dan keterpilihan seseorang. Salah satunya adalah pertimbangan rasional.
"Soal keterpilihan kan ada banyak faktor. Misalnya apa yang dibayangkan publik atas kepemimpinannya. Kalau kepemimpinan bagus dirasakan dan kalau dengan pertimbangan rasional dipandang bermanfaat, ya itu bisa saja mendorong publik untuk memilih," kata Nyarwi.
Nyarwi juga mengungkapkan adanya pertimbangan emosional, selain pertimbangan rasional yang digunakan publik untuk menjatuhkan pilihan pada sosok tertentu.
"Misalnya masyarakat merasa dekat dengan Airlangga. Senang atau mungkin ingin Pak Airlangga jadi capres. Itu saya kira faktor keterkaitan emosional itu juga menentukan. Kalau itu bagus ya peluangnya makin besar," tegasnya.
Aspek yang lain yang juga berpengaruh adalah kompetensi. Nyarwi menjelaskan publik akan memberikan penilaian pada kepemimpinan seorang tokoh menduduki jabatan publik.
"Misalnya seberapa Pak Airlangga itu bisa menjadi pemimpin masa depan yang bisa mengatasi persoalan," tambahnya.
Penilaian itu terkait dengan kinerja, capaian, bersih dari korupsi, dan keberhasilan. Hal itu yang turut membangun kepercayaan publik terhadap seorang calon pemimpin.
"Kalau integritas itu dikaitkan dengan kinerjanya, dikaitkan dengan capaiannya, transparansi, tidak ada korupsi dan lain-lain. Artinya itu trust masyarakat terbangun untuk Pak Airlangga. Peluang itu saya kira semakin besar," jelas Nyarwi.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur