Polhukam.id - Para pemimpin parpol menyebarkan Islamophobia atas tudingan politik identitas penyebab polarisasi di masyarakat.
Tidak adanya keadilan dalam penegakan hukum menjadi faktor utama polarisasi di masyarakat.
“Arah politik yang riil dimaksud oleh para pemimpin parpol itu adalah Islamphobia, artinya mereka ingin menghancurkan umat Islam,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi SuaraNasional, Sabtu (9/7/2022).
“Ketika para pemimpin parpol sudah dalam kendali remot kekuatan dari luar mereka,” ungkapnya.
Kata Sutoyo, para pemimpin parpol tidak menjelaskan dasar munculnya polarisasi di masyarakat.
“Tidak dijelaskan mengapa hal itu terjadi dan apa yang sudah dilakukan untuk mencegah polarisasi itu,” ungkapnya.
Sutoyo mengatakan, ketika para pemimpin parpol menuding politik identitas sebagai biang keladi polarisasi masyarakat.
Ini artinya para elit parpol itu telah menjadi kura-kura dalam perahu: seolah tidak tahu mengapa, padahal itu ulah mereka sendiri.
“Tapi, kini mereka mencari kambing hitam dengan menyalahkan faktor lain selain parpol dan perilaku para elitnya,” ungkapnya.
Permusuhan parpol terhadap politik identitas itu juga tidak mengherankan karena banyak elit politik memang miskin gagasan yang berpotensi menjadi diskursus baru di tengah kematian imajinasi politik saat ini yang semakin terkungkung oleh banyak jargon harga mati, ternyata otak mereka yang beku dan mati.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur