Menurutnya, penting untuk bersuara terbuka agar masalah dapat diselesaikan dengan baik.
Mahfud memberikan contoh kasus di Bengkulu di mana seorang nenek renta dianiaya oleh anak-anak pulang sekolah.
Meskipun peristiwa tersebut sudah viral, belum ada reaksi dari penegak hukum.
Mahfud mengambil tindakan dengan mengirimkan informasi tersebut kepada polisi untuk ditindaklanjuti.
Ia juga menyinggung kasus Ferdy Sambo, di mana ia mengomentari kasus tersebut dan menginstruksikan untuk menyelidikinya.
Kasus tersebut akhirnya berujung pada kasus pembunuhan berencana.
Dalam kasus Rafael Alun, Mahfud juga menunjukkan ketidaksenangan. Ia kesal melihat seorang anak pejabat yang suka pamer dan melakukan penganiayaan.
Mahfud mencari tahu tentang kekayaan Rafael Alun dan menemukan adanya laporan yang mencurigakan sejak tahun 2012.
Mahfud mengungkapkan bahwa ketika ia berbicara secara terbuka di depan publik, orang yang terkait dengan kasus tersebut tidak dapat menghindar dari pertanggungjawaban.
Dukungan publik juga akan mengalir ketika kasus tersebut terbuka di hadapan publik.
Mahfud menjelaskan bahwa tujuan dari tindakan tersebut bukan untuk bersikap sok atau mencari popularitas.
Menko Polhukam menegaskan aksinya hanya untuk memastikan bahwa dukungan publik terhadap penyelesaian kasus akan muncul dan pihak terkait tidak dapat mengelak.
Sumber: hops
Artikel Terkait
Purbaya Tegaskan Harga Rokok Tak Akan Naik di 2026, Ini Alasannya!
Pembangunan Giant Sea Wall Terus Berjalan, Prabowo: Akan Kita Selesaikan!
King Abdi MasterChef Ditolak Makan di Pesawat? Ini Kronologi Lengkap yang Hebohkan Medsos!
Roy Suryo Bongkar Ijazah Jokowi: 99,9% Dinyatakan Palsu oleh KPU DKI!