Menurut Erwin, duduk permasalahan yang menyangkut UAS bukan soal ekstremis, melainkan standar kebebasan berekspresi. "Suka tidak suka, bisa kita katakan Indonesia dianggap lebih ramah dalam membuka ruang kebebasan berekspresi dibandingkan Singapura," ujar Erwin.
Seperti diketahui, sebelumnya UAS sudah mengklarifikasikan tuduhan Pemerintah Singapura yang menyebutnya ekstremis. UAS juga mengatakan tidak akan berhenti mengajarkan ajaran Islam hanya karena disebut ekstremis.
"Biarlah semua orang mengatakan itu karena itu bagian dari ajaran agama. Saya akan tetap mengajar," ujar UAS di kanal YouTube Refly Harun, Kamis (19/5).
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur