Andrea mengatakan, tindakan Kedubes Inggris untuk Indonesia tidak sensitif terhadap nilai-nilai lokal.
"Ya, mereka tidak sensitif dan tindakannya menciptakan polemik terhadap masyarakat Indonesia," ujar Andrea kepada GenPI.co, Minggu (22/5/2022).
Andrea mengatakan, Kedubes Inggris memang telah menyanggah dengan beralasan pengibaran bendera pelangi karena memeringati International Day Against Homophobia, Biphobia, and Transphobia. Namun, menurutnya, hal itu sama sekali tak meredakan polemik yang sudah terjadi di Indonesia.
"Tindakan Kedubes Inggris di Twitter sangat menandakan mereka tidak sensitif terhadap pandangan Indonesia mengenai LGBT," jelasnya.
Andrea mengatakan, Kedubes Inggris tentu sangat paham Indonesia menganut Pancasila. Selain itu, dia mengatakan, Pancasila juga membuat masyarakat Indonesia sangat menghormati agama-agama yang ada.
"Sementara itu, tidak ada agama di Indonesia yang mengakui LGBT," kata Andrea.
Oleh karena itu, Andrea menilai tindakan Kedubes Inggris memang sangat tidak sensitif terhadap masyarakat Indonesia.
"Akhirnya terjadi kegaduhan. Dari Kemlu, DPR, hingga Muhammadiyah pun memberi reaksi yang sama," jelasnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
MUI Respons Kang Dedi: Atasi Kemiskinan Bukan dengan Memandulkan, tapi Ciptakan Lapangan Kerja
TERUNGKAP Momen Kala Jokowi Diminta Tunjukkan Ijazah Asli oleh Mensesneg Pratikno
Viral! Sepasang Remaja Kegep Berbuat Tak Senonoh di Masjid Garut, Warga Heboh
Ramalan Bank Dunia: Pendapatan Indonesia Terjun Bebas, Utang Membengkak