"Dari awal saya kan pernah nanya apa manfaatnya ngadain balap-balapan Formula E untuk masyarakat," kata Arief.
Sekarang, lanjut Arief, giliran Jakpro dan Ancol merugi hingga Rp1 triliun, tetap memaksakan untuk melanjutkan ajang balap tersebut.
"Nah sekarang Jakpro dan Ancol rugi nih Rp1,09 triliun. Nah ini bisa bentuk kerugian bisnis apa kerugian dikorup, ini perlu diselidiki KPK, Kejaksaan dan Polri," tegasnya.
Menjawab itu, Komisaris PT Jaya Ancol, Geisz Chalifah mengakui bahwa Ancol memang merugi, tapi hal ini dikarenakan Pandemi pada tahun 2020 dan 2021.
"Ancol rugi akibat pandemi di tahun 2020 dan 2021. Ditutup berbulan-bulan kalaupun dibuka, jumlah pengunjung sangat dibatasi. Tahun ini Ancol Insya Allah akan meraih laba kembali. Kerugian Jakpro adalah kerugian yang diakibatkan proyek LRT, dicek saja," tambahnya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur